Oleh : Gus Mus
selama ini di negerimu manusia tak punya tempat kecuali di pinggir-pinggir sejarah yang mampat
inilah negeri paling aneh
dimana keserakahan dimapankan
kekuasaan dikerucutkan
kemunafikan dibudayakan
telinga-telinga disumbat harta dan martabat
mulut-mulut dibungkam iming-iming dan ancaman
orang-orang penting yang berpesta setiap hari
membiarkan leher-leher mereka dijerat dasi
agar hanya bisa mengangguk dengan tegas
berpose dengan gagah di depan kamera otomatis yang gagu
inilah negeri paling aneh
negeri adiluhung yang mengimpor majikan asing dan sampah
negeri berbudaya yang mengekspor babu-babu dan asap
negeri yang sangat sukses menernakkan kambing hitam dan tikus-tikus
negeri yang angkuh dengan utang-utang
yang tak terbayar
negeri teka-teki penuh misteri
selama ini di negerimu
kebenaran ditaklukkan oleh rasa takut dan ambisi
keadilan ditundukkan oleh kekuasaan dan kepentingan
nurani dilumpuhkan oleh nafsu dan angkara
selama ini di negerimu
manusia hanya bisa mengintip masalahnya dibicarakan menghabiskan anggarano leh entah siapay ang hanya berkepentingant erhadap anggaran dan dirinya sendiri
selama ini di negerimu
anginpun menjadi badai
matahari bersembunyi
bulan dan bintang tenggelam
burung-burung mati
bunga-bunga layu sebelum berkembang
dan tembang menjadi sumbang
puisi menjadi tak indah lagi
yang tersisa tinggal doa dalam rintihan
mereka yang tersia-sia dan teraniaya
untunglah Allah Yang Maha Tahu
masih berkenan memberi waktu
kepadamu untuk memperbaiki negerimu
dari kampus-kampusmu yang terkucil
Ia mengirim burung-burung ababil
menghujani segala yang batil
dengan batu-batu membakar dari sijjil
dan pasukan bergajah abrahah kerdil
bagai daun-daun dimakan ulat
beruntuhan menggigil
di negerimu
kini telah menyingsing fajar peradaban baru
jangan tunggu, ambil posisi mu
proklamasikan kembali
kemerdekaan negerimu