Jangan ada Fir’aun di antara kita
Sebab seludruk-ludruk hidup
Akal-budi tetap harus berbentuk
Cak!
Jelas bedanya antara bibir dan cingur
Tapi karena kesambet
Maka bibir dan cingur sama saja
Dirujak juga akhirnya
Jangan ada Fir’aun di antara kita
Sebab semulia-mulia manusia
Adalah mereka yang menjaga lidahnya
Merawat bibirnya
Cak!
Kesambet dan keseleo lidah apa bedanya
Tapi fitnah dan ghibah
Pasti sudah kaupahami maknanya
Telah kaukabarkan kebaikan dimana-mana
Kauajarkan kemuliaan manusia
Dengan cara merawat kata
Teruslah tegak-lurus berakhlak mulia
Seindah-indah fitnah
Seindah-indah ghibah
Akan berbuah luka
Hanya merendahkan khalifahNya
Cak!
Hanya Tuhan yang berhak takabur
Jika jubah jumawa itu dipakai manusia
Pastilah hancur-lebur
Lebih nista dari comberan dan lumpur
Cak!
Sebelum cingur menjadi bubur
Betapa mulianya jika berendah hati
Meminta maaf dan memberi maaf
Adalah sebaik-baik manusia
Sebab berprasangka buruk
Tak pernah diajarkan Nabi
Mari kita sudahi membenci
Kita akhiri saling mencela dan memaki
Setinggi apa pun hatimu
Jika yang kauludahi adalah langit
Maka akan jadi rujak juga wajahmu
Gus Nas Jogja, 17 Januari 2023