Sesudah Satu Abad berlalu
yang paling rahasia adalah waktu
Doa-doa telah ditanam para pendahulu
Kini rimbun di rindang rindu
Bersemi di bening kalbu
Doa-doa Satu Abad yang lalu
Bergegas ke langit biru
Bergemuruh bagai ribuan desing peluru
Bermekaran dan bermesraan mewangi di mihrab kalbu
Kubaca di kitab-kitab tua
Sebelum ikhtiar terakhir ditunaikan
Gegap-gempita _istighosah_
adalah benteng terbaik melawan penjajah
Tetap istiqomah walau dada nyaris terbelah
Membentang rasa cemas Satu Abad
Ataukah mengeja pengharapan
Di kelok kesembilan aku tafakur sendirian
Bertanya pada bintang-gemintang di ribuan tikungan
Apa yang setulus hati kita janjikan
Pada masa depan
Labirin keikhlasan
Atau jalan curam lillahita’ala
Akankah kita mengeja fatamorgana di temaram senja?
Satu Abad NU
Sayup-sayup kudengar suara adzan dikumandangkan
Berulang-ulang janji kemenangan memanggil
Sesudah takbir dan salam ditunaikan
Apakah kiblat sudah diluruskan?
Apakah shaf sudah dirapatkan?
Ataukah imam dan makmum dirundung ragu
Dan janji attahiyat tak kunjung ditunaikan?
Berguru pada waktu
Kupetik mawar istighfar
pada bening sujudku
Tasbihku merintih
Meronta di hening kalbu
Satu Abad NU
Kurayakan dengan mawar dan madu
Kuhadiahi keindahan ini
dengan kenduri puisi
Satu Abad NU
Kupahat dalam prasasti di kalbu
Sekuntum pantun
Sebongkah jagat
bermahkota Sembilan Bintang
Bangkit bersama menunaikan janji Satu Abad yang lalu
Sayap-sayap doaku melangit
Mencahayai ilham dari waktu ke waktu
Bermula dari _benih istikharah_
Para Ulama itu bergegas menanam cinta
Merawat niat membersamai umat
Bangkit dari alas kaki penjajah
Bangkit dari lumpur kebekuan
Tegak berdiri memakmurkan bumi
Para pewaris Nabi itu bersatu
Berpegang erat pada tali Allah
Berikrar dalam kebulatan tekad dan janji
Pantang bercerai-berai demi membebaskan umat
Pantang terkoyak-koyak demi kebangkitan umat
Menziarahi jejak juang Sang Rais Akbar
Kutemukan alur-nalar dan kebeningan kalbu
Keberagamaan dan kebangsaan
Keislaman dan keindonesiaan
Penuh kedamaian dan pantang berseteru
Tegak-lurus berakhlak mulia
Ulama adalah pewaris Nabi
Begitulah sumpah diucapkan
Menabur rahmat di jalan kebaikan
Satu Abad NU
Bersatu mensyukuri rahasia waktu
Bersama menuliskan partitur kebhinekaan
Berjamaah membangkitkan peradaban