JOGJAKARTA kini “berwajah” baru. Bagi para wisatawan yang berkunjung ke “Kota Gudeg” ini, khususnya kawasan Malioboro, sudah tidak bisa lagi menyaksikan keramaian para pedagang di kiri-kanan Jalan Malioboro.
Hal itu berkaitan adanya kebijakan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang memberlakukan Jalan Malioboro sebagai pesetrian, sehingga tidak boleh ada pedagang kali lima (PKL).
Pedestrian merupakan prasarana dan sarana jaringan pejalan kaki secara umum berfungsi untuk memfasilitasi pergerakan pejalan kaki dari satu tempat ke tempat lain dengan mudah, lancar, aman, nyaman dan mandiri.
Dengan diberlakukan pedestrian maja seluruh PKL Malioboro yang jumlahnya hampir 2.000 telah direlokasi. Mereka ditempatkan secara terpisah yaitu di Teras Malioboro 1 (eks Bioskop Indra) seberang Pasar Beringharjo, dan Teras Malioboro 2 (eks kantor Dinas Pariwisata DIY) selatan Hotel Inna Garuda.
Menandai operasional Teras Malioboro, telah dilakukan acara seremoni “Wilujengan” oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X pada Rabu (26/1/2022) sore.
Yang menarik dari Teras Malioboro adalah konsep lesehan para pedagang kuliner yang menyediakan menu makanan khas Jogja. Di tempat ini lah lesehan yang luas dan keren bisa membuat para pengunjung dan wisatawan merasa sesuatu yang berbeda dan baru dari Kota Jogjakarta.
Nyaman, santai dan berkesan dan Jogja membawa kenangan. (Chaidir)