Menemukan Jalan
Berkali-kali, iman dan kesabaran menemukan jalan, sewaktu akal lelah mencari arah. Solusi dalam khasanah keislaman disebut hidayah. Seakar kata dengan hadiah. Pemberian Allah kepada kita, atas dasar kasih sayang, yang luas tidak berbatas.
Dalam kondisi sulit melilit, Allah tidak memerintahkan kita buru-buru mencari solusi. Justru, yang pertama diminta, agar kita menerima dengan sabar. Berfokus pada Allah yang Maha Akbar. Justru yang diminta, mengerjakan sholat secara khusu’, dipenuhi rasa rendah membungkuk dan sujud merunduk. Hanya pada-Nya, Keluh kesah dan permohonan, secara langsung kita serahkan dan pasrahkan.
Yang utama, bukan memperbaiki yang di luar sana. Apalagi, yang jauh dari jangkauan dan di luar kendali kita. Tapi yang di sini, pada diri sendiri. Tapi yang di sini, dalam bilik-bilik hati kita yang paling tersembunyi. Yang diperbarui, hubungan kita dengan Allah yang Maha kasih. Yang diperbarui, iman dan taqwa kita kepada Zat pemilik segala yang ada di langit dan di bumi. Setelah itu, kita perbarui pula hubungan kita dengan sesama dan semesta. Kita perbarui, cara pandang, sikap, dan segala perbuatan yang kita hamparkan.
Oleh karena itu, bagi orang yang mengaku beriman, segala kejadian yang tidak diinginkan, bahkan paling menyulitkan, tetap membuat dirinya merasa lapang, aman, tenang, dan senang. Sebab menghadirkan Allah sejak di permulaan, di pertengahan, dan di ujung, segala ikhtiar terbaik yang dilakukan.
Ia mulai dengan ikhlas di dalam setiap ikhtiar yang ditebarkan dan pancangkan. Ia genggam tawakal, terhadap hasil yang mungkin terjadi di masa depan. Ia bersyukur, bila yang Allah tetapkan sesuai harapan. Ia bersabar, bila yang Allah putuskan, justru jauh dari impian.
Salam Teduh,
Kang Jarwo
#LembagaZakatAlAzhar
#PDPMUCY
#YayasanKomunitasKawasanMalioboro
#PayungPeneduhInstitute