Id berarti kembali dan Fithr berarti makan pagi atau sarapan. Jadi, Idul Fitri berarti kembali makan di pagi hari, selayaknya hari-hari biasa, sebelum Ramadhan datang. Kitapun disunnahkan untuk makan terlebih dahulu, sebelum sholat id kita laksanakan.
Id berarti kembali dan Fithr bermakna kesucian atau suci. Idul Fitri berarti kembali menjadi suci. Setelah selama sebulan penuh, diri kita dibersihkan dari dosa dan jelaga yang mengotori hati. Setelah selama sebulan penuh, sifat, sikap, dan perbuatan terpuji diungkit lebih tinggi dan dipompa lebih kuat lagi.
Dalam konteks ini, Idul Fitri berarti pula, hati dan jiwa yang kembali sepenuhnya pasrah dan merunduk kepada Allah yang Maha Rahman. Zat yang menjadi sumber kebenaran, kebaikan, dan keindahan. Hati dan jiwa yang kemudian membimbing dan membentuk kita untuk memiliki sifat, sikap, dan perbuatan yang condong dan gandrung pada kebenaran, kebaikan, dan keindahan.
Kebenaran akan mengilhami tumbuh dan kembangnya ilmu pengetahuan. Kebaikan akan memotivasi tumbuh dan kembangnya etika dan peradaban yang berhias kedamaian. Sedangkan keindahan, menginspirasi tumbuh dan kembangnya seni dan hidup harmoni antar sesama dan semesta alam.
Bila demikian, bukankah Syawal yang berarti meningkat, telah menemukan konteks yang tepat. Dengan Istiqomah kita genggam erat. Terus kita asah agar ke langit ketujuh bisa melesat.
Taqabbalallahu minna wa minkum kullu ‘aam wa antum bikhair. Mohon maaf lahir dan batin.
Salam teduh,
Kang Jarwo