JANGAN remehkan kebaikan. Sekecil dan seringan apapun menurut pandangan. Sebab, fokus utama kita, bukan pada apa yang kita berikan dan kepada orang mana pemberian itu kita alamatkan. Tapi, fokus utama kita hanya tertuju pada Allah yang Maha Rahman. Allah, yang menjadi sebab awal dan ujung tujuan, perbuatan itu kita lakukan. Ikhlas yang menjadi dasar dan landasan. Mengabdi kepada Allah yang menjadi pegangan dan jujugan.
Jangan remehkan kebaikan. Sekecil dan seringan apa pun menurut penilaian. Lakukan dengan ikhlas dan sesempurna yang bisa kita lakukan. Karena, bisa saja, kebaikan tersebut yang menjadi sebab syurga kita dapatkan. Bukankah pernah dikisahkan, seorang wanita tuna susila, masuk surga tersebab memberi minuman kepada anjing yang kehausan.
Jangan remehkan kebaikan. Sekecil dan seringan apapun dalam timbangan. Lakukan dengan ikhlas dan sesempurna yang bisa kita hamparkan. Karena, bisa saja, kebaikan tersebut yang mencegah musibah datang. Bahkan, musibah kematian. Bukankah pernah dikisahkan, murid Nabi Ibrahim AS, dipanjangkan umurnya karena sedekah yang ia berikan menjelang pernikahan.
Jangan remehkan kebaikan. Sekecil dan seringan apapun dalam hitungan. Karena ada Malaikat yang tidak lalai membuat catatan. Sebab, Allah menyaksikan apa yang kita tabur dan tebarkan. Meskipun, sebesar butiran pasir yang berserakan dan seberat debu yang beterbangan.
“Maka, barang siapa berbuat baik, meski sebesar atom sekali pun, pasti akan melihat balasannya.” [QS. 99 : 7]
Salam teduh,
Kang Jarwo