JOGJA – Meskipun digelar dari pagi sampai menjelang maghrib, peserta Sekolah Kehidupan angkatan ke-6 tidak berkurang dan beringsut sedikit pun. Tidak heran, karena materi yang mendasar dan penting, disampaikan secara mudah dan asyik. Pembelajaran dilakukan dengan pendekatan partisipatoris. Sesuai dengan tagline Sekolah Kehidupan : Rekreasi Hati, Refleksikan Diri.
Sebagaimana angkatan sebelumnya di Jogja, Sekolah Kehidupan yang dilaksanakan Minggu, 13 Februari 2022, berlangsung di Hotel Syariah Ar Rayan. Uniknya, peserta sama sekali tidak dipungut bayaran. Semua biaya ditanggung bersama oleh alumni dan dermawan. Tujuannya, agar memudahkan jalan bagi orang yang ingin belajar. Sementara bagi dermawan, investasi berharga pohon amal di hidup setelah kematian datang.
Dari 30 peserta yang mengikuti, sebagian besar peserta berasal dari pelaku UMKM di Jogjakarta. Ditambah, beberapa dari kalangan profesional, pelajar, dan mahasiswa.
Ibu Ida, mewakili peserta menyatakan bahwa dia dan teman-teman peserta, menemukan suasana baru, pembelajaran baru, kesadaran baru, paradigma baru di dalam menjalani kehidupan.
Sementara itu, Gus Wibi selaku Kepala Sekolah dan pemateri mengharapkan dengan pembelajaran di Sekolah Kehidupan, peserta bisa melakukan refleksi tentang perjalanan hidupnya selama ini. Dengannya, tumbuh kesadaran untuk memperbaiki diri agar menjadi lebih baik dan bersemangat menjalani hidup di “Jalan yang Lurus”. Ujungnya, tercapai hidup bahagia di dunia dan di akhirat.
Sedangkan pemateri lainnya, Eddi Noor memaparkan bahwa Sekolah Kehidupan sebagai salah satu Platform Dakwah, yang mengajarkan 7 Ilmu Penjernih Hati, semoga mampu menginspirasi semua, dalam berlomba-lomba berbuat kebaikan. [ij/gwb]