INI JOGJA — Pasar Kembang alias Sarkem sudah menjadi “nama besar” bagi Kota Yogyakarta. Masyarakat sudah tahu bahwa dulu Sarkem memiliki stigma negatif, tapi stigma itu kini telah berbeda dan telah menjadi “aset” positif bagi masyarakat dan Pemkot Yogya.
Mengubah citra negatif telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, yaitu dengan strategi menggelar ajang budaya yang diberi nama Sarkem Fest atau Festival Sarkem.
Sarkem Fest 2023 melibatkan masyarakat setempat, Pemerintah Kota Yogya, dan pihak-pihak terkait yang memiliki kepentingan untuk suksesnya gelaran Sarkem Fest.
Baca Juga : Survei PSI : Masyarakat Puas pada Kinerja Jokowi dan Polri, Elektabilitas Airlangga Tertinggi
Tahun 2023 Sarkem Fest kembali diselenggarakan. Event yang dipusatkan di kawasan Pasar Kembang (Sarkem) Malioboro, Kalurahan Sosromenduran, Kemantren Gedongtengen, Kota Yogyakarta ini digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu, 11-12 Maret 2023.
Pemkot Yogya yang mendukung penuh acara bertekad geralan event budaya tahun ini lebih menarik dan lengkap. Ragam acara Sarkem Fest 2023 ini antara lain festival Apem Pasar Kembang. Event ini dikolaborasikan dengan kegiatan ruwahan apeman di Sosromenduran.
Selain itu, ada juga parade Sarkem Kemilau, Bazaar Ekonomi Kreatif Pentas Seni Budaya, Pojok Foto Sarkem, Musik Orkestra dan Food Truck Festival.
Baca Juga : Jakarta e-Prix 2023 Libatkan 5.000 Tenaga Kerja, 400 Marshal dan 500 UMKM
Pada acara Forum Grup Diskusi (FGD) awal Februari 2023 lalu, Penjabat Walikota Yogyakarta Sumadi mengatakan, Festival Sarkem sudah memiliki modal dari branding nama Sarkem yang sudah identik dengan Yogyakarta. Sarkem sudah punya nama besar.
Meski dulu ada stigma negatif terhadap Sarkem, namun nama itu sudah dikenal masyarakat. “Perlu mengubah melalui Festival Sarkem dengan menampilkan hal yang unik yang tidak ada di daerah lain,” kata Sumadi.
Pemkot Yogyakarta berharap para pelaku di wilayah Sarkem mengedepankan aspek pemberdayaan untuk menumbuhkan sesuatu yang unik dalam Festival Sarkem 2023. Apalagi Sarkem di wilayah Sosromenduran lokasinya berada di sayap atau sirip Malioboro.
Baca Juga : Pameran Mantra Cinta Nasional Libatkan 90 Perempuan Perupa
“Sesuai keinginan menjadikan Sarkem yang bermartabat, kita ubah image Sarkem yang dulu negatif menjadi sesuatu yang bisa menjadi daya pikat,” ujarnya.
Pelaksanaan Festival Sarkem pada tahun ini adalah menjadikan Sarkem Berdaya dan Sarkem Berjaya. Itu artinya Festival Sarkem diharapkan akan memberdayakan semua elemen di wilayah Pasar Kembang, sehingga semua semakin jaya atau sejahtera.
“Kami juga berharap Festival Sarkem akan menarik wisatawan,” kata Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Muhammad Zandaru.
Baca Juga : Ramadan Segar, Saurans di NET Bareng Rafii Ahmad dan Nagita Slavina
Sementara itu Edi Subagio sebagai pelaku seni di Sosromenduran mengatakan, pada event Sarkem Fest ini, pihaknya melibatkan wisatawan mancanegara. “Kami sudah koordinasi dengan hotel-hotel sekitar jika ada tamu wisatawan mancanegara yang menginap kita ajak nonton Sarkem Festival,” ujarnya.
Rencananya mengajak komunitas di Sarkem untuk ikut Festival Sarkem. Ajakan diharapkan bisa mendorong untuk melakukan hal positif, “Kita ajak, kita uwongke. Harapannya bisa positif karena kami ingin agar Sarkem tidak negatif,” kata dia. (Chaidir)