“Mungkin setetes air yang seekor burung mungil beri, tidak dapat memadamkan api. Tapi, Allah menjadi saksi, ia pernah berbuat dan peduli, atas apa yang sedang Ibrahim alami.”
Selarik ungkapan di atas, persis untuk menggambarkan kebaikan yang kita lakukan. Donasi yang kita berikan. Nasehat dan pengetahuan yang kita bagikan. Kasih sayang dan perhatian yang kita taburkan dan tebarkan. Bahkan, doa-doa yang kita gelar dan hamparkan.
Kita memahami, mengerti, dan meyakini. Kebaikan itu seperti serbuk sari, menumbuhkan kembang, kemanapun angin membawanya pergi. Kebaikan itu juga seperti biji dan benih. Meski tertutup debu dan terpanggang panas terik. Bila saatnya hujan datang, bahkan cukup gerimis kecil. Perlahan, ia muncul dan tumbuh menyegarkan hari.
Kita dan kebaikan, seumpama laut dengan ombak dan gelombang. Langit malam dengan bintang dan bulan. Kupu-kupu dengan kedua sayapnya yang memungkinkan ia terbang. Tinggi menjulang. Menuju Allah yang Maha Rahman.
Mumpung Allah masih beri kita kesempatan dan kemampuan. Teruskan kebaikan yang selama ini kita tebarkan. Bahkan, bila mungkin, gandakan.
“Tidakkah kamu renungkan, bagaimana Allah telah membuat perumpamaan bahwa kalimat yang baik itu, laksana pohon yang baik. Akarnya kuat menghujam dan cabangnya menjulang ke langit tinggi. Seijin Allah, pohon itu menghasilkan buah kebaikan tanpa henti sepanjang musim…” [QS. 14 : 24 – 25]
Salam teduh,
Kang Jarwo
#LembagaZakatAlAzhar
#PDPMUCY
#YayasanKomunitasKawasanMalioboro
#PayungPeneduhInstitute