INIJOGJA.NET – Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang yang dialami anak yang disebabkan gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.
Kasus stunting jika tidak dicegah maka akan berpengaruh pada persoalan kualitas generasi masa depan.
Oleh karena itu semua pihak terkait ikut mendukung pencegahan kasus stunting.
Beberapa dampak kasus stunting tersebut, seperti dilansir situs Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), termasuk kognisi dan kinerja pendidikan yang buruk, upah orang dewasa yang rendah, produktivitas yang hilang.
Masalah ini mendapat bahasan dalam
Press Gathering tentang ‘Cegah Stunting, Penuhi Asupan Protein Hewani Sejak Masa Kehamilan”, Rabu 3 Agustus 2022.
Acara dilakukan secara daring dan luring dengan menghadirkan
Prof Dr drg Sandra Fikawati MPH, ahli gizi kesehatan masyarakat dan guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Menurut Prof Sandra Fikawati bahwa kasus stunting di Indonesia masih cukup tinggi, meskipun pemerintah terus berusaha menurunkan angka kasus stunting.
“Kasus stunting tak hanya terjadi di pelosok atau desa-desa, tapi sudah terjadi di kota-kota,” ujar Sandra Fikawati.
Dikatakan, stunting merupakan masalah anak baik jangka menengah maupun jangka panjang. Kasus kekurangan gizi bagi anak maka akan berpengaruh cepat terhadap penyakit seperti jantung, diabetes, dan lainnya.
“Kasus stunting akan mempengaruhi pada kualitas generasi-generasi berikutnya, jika tidak dicegah saat ini,” ujarnya.
Terpenting, lanjut Prof Sandra Fikawati, anak dapat mengonsumsi protein hewani seperti susu, ikan, telur, daging merah dan lainnya.
Direktur Corporate Affairs JAPFA, Rachnay Indrajaya bahws JAPFA ikut mendukung program pencegahan kasus stunting, di antaranya sosialisasi pentingnya mencegah stunting melalui media di berbagai daerah.
“Dengan penjelasan melaui media di berbagai daerah diharapkan masyarakat mengerti tentang stunting,” kata Rachmat.
Menurutnya, stunting atau perawakan pendek adalah gangguan pertumbuhan yang mayoritas disebabkan oleh masalah nutrisi. Peran orang tua sangat penting untuk mencegah masalah tersebut
Dikatakan, JAPFA sebagai penyedia protein hewani di Indonesia berkomitmen memberikan kualitas produk terbaik dengan harga
terjangkau. Dalam menjamin kualitas produk, JAPFA selalu memperhatikan penerapan Standard Operating Procedure (SOP) yang ketat serta didukung oleh tenaga lapangan yang profesional. Sehingga, produk olahan protein hewani yang dihasilkan memenuhi konsep ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).
“Kami berharap, semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengonsumsi protein hewani
demi generasi unggul Indonesia di masa mendatang,” kata Rachmat. (Chaidir)