INIJOGJA.NET – Sekitar satu juta jamaah haji dari seluruh dunia telah meninggalkan Arafah, dan mereka bergerak ke Mina melalui Muzdalifah dalam persiapan untuk tahap akhir ibadah haji dengan lontar jumrah.
Beberapa menit setelah matahari terbenam, Jumat sore 8 Juli 2022, para jamaah haji mulai bergerak ke Muzdalifah yang terbuka namun banyak batu kerikil, di mana mereka akan sholat Maghrib dan Isya serta mengumpulkan kerikil untuk ritual lontar jumrah atau “rajam setan” di Jamarat Al-Aqabah pada Sabtu ini 9 Juli 2022, yang merupakan hari pertama di Mina. Idul Adha dan 10 Dzulhijjah.
Tiga hari berikutnya – Minggu, Senin dan Selasa – adalah hari Tasyriq, di mana para jamaah haji di Mina akan melempar tujuh batu kerikil pada masing-masing Jamarat kecil, sedang dan besar.
Ambulans mengiringi bus dalam perjalanan mereka ke Muzdalifah dan Mina, sementara patroli keamanan memberlakukan interval antar kendaraan untuk memastikan arus lalu lintas lancar.
Beberapa jamaah haji melakukan perjalanan dengan berjalan kaki melalui jalan setapak sepanjang 25 km yang menghubungkan Arafah dengan Mina melalui Muzdalifah.
Safari Wukuf
Proses safari wukuf jamaah haji Indonesia di Arafah berjalan lancar. Sebanyak 136 jamaah yang direncanakan, bisa ikut semua dalam safari wukuf yang menggunakan 10 bus dan 4 ambulans. Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekah juga siapkan satu bus cadangan.
![](https://inijogja.net/wp-content/uploads/2022/07/Safari-Wukuf.jpg)
Selesainya safari wukuf disambut gembira para jamaah. MD (inisial) misalnya, merasa senang dan plong bisa ikut safari wukuf. Dia merasa, sakit yang dideranya adalah bentuk kasih sayang Allah.
“Yang saya rasakan, ini adalah bentuk kasih sayang Allah terhadap saya melalui perantaraan tenaga kesehatan,” ujarnya usai mengikuti safari wukuf di Arafah, Jumat 8 Juli 2022, dikutip Inijogja.net dari lama web Kemenag RI.
Dia mengaku banyak memanjatkan doa, terutama yang menyangkut urusan pribadi. Jamaah 64 tahun asal Sulawesi Salatan ini menyinggung masalah taubat. Dia merasa mendapat kasih sayang sekaligus ujian atas dosa yang pernah dibuatnya.
Jamaah lainnya, SHDR, juga merasakan senang dengan selesainya safari wukuf. Jemaah asal Padang ini mengaku semangat meski hanya mengikuti safari wukuf dari atas mobil.
“Alhamdulillah meski sakit bisa mengikuti safari wukuf, walaupun hanya di atas bus. Yang penting kami semangat, walaupun kami sakit,” jelasnya.
“Petugas yang mengurus kami, kami doakan juga semoga sehat selalu. Aamiin,” harapnya.
Rangkaian safari wukuf diawali dengan niat haji di atas bus. Setelah semua jemaah ditempatkan di bus, konsultan atau pembimbing ibadah memandu pembacaan niat.
Sepanjang jalan menuju Arafah, jamaah melantunkan zikir dan talbiyah. Setibanya di Arafah, dan setelah masuk Zuhur, dibacakan khutbah wukuf.
Salah satu khotib di bus 1 adalah KH Wazir Ali. Dalam pesannya, Kiai Wazir berpesan bahwa Arafah sebagai hari teramat mulia. Allah mengabulkan doa yang dipanjatkan hamba-Nya
“Tanah Arafah diimpikan berjuta umat Islam di seluruh dunia. Tanah yang pada hari ini, Allah janjikan untuk menjauhkan kita dari api neraka,” ujarnya.
Menurutnya, Rasul bersabda, “Tidaklah Allah membebaskan hamba-hambaNya dari neraka melebihi ketika Hari Arafah.”
Lantas, siapa yang Allah pilih diampuni dosa-dosanya? Rasul bersabda, “Barangsiapa yang berhaji ke Baitullah dan tidak berbuat haram dan dosa, niscaya keluarlah ia dari segala dosanya seperti hari ketika ia dilahirkan.”
Di hari Arafah, Khotib mengajak jamaah safari wukuf untuk memperbanyak istighfar, memohon ampun kepada Penerima Taubat agar disucikan dari noda, diampuni dari segala dosa.
Usai khutbah, para petugas, baik dari Kemenag maupun Kemenkes, serta jamaah menunaikan sholat Jamak Takdim Qashar, Zuhur dan Ashar. Jamaah menunaikan kewajian salat dengan bertayammum lalu salat sesuai posisi duduk atau baringnya. ***