INIJOGJA.NET – Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Kota Mekah mempengaruhi para jamaah haji saat melakukan tawaf di Masjidil Haram
Dengan cuaca panas ekstrem hingga 43 derajat celcius, banyak jamaah haji menggunakan payung untuk melindungi diri dari teriknya matahari saat melakukan tawaf.
Cuaca panas di Mekah tercatat 43 derajat celcius. Bagi jamaah haji Indonesia cuaca ini terbilang sangat tinggi.
Namun demikian, pihak Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) sudah jauh hari mengingatkan para jamaah haji untuk tetap menjaga kondisi kesehatan fisik dan perbanyak minum di tengah kondisi cuaca panas.
Dari tayangan langsung di kanal youtube Makkah Live, terlihat pada Sabtu siang 9 Juli 2022 banyak jamaah haji yang menggunakan payung saat tawaf.
Para jamaah haji yang tawaf adalah mereka yang telah melakukan lontar jumrah di Mina. Sebagian jamaah haji ada yang mengambil prosesi nafar awal dan ada juga yang nafar tsani.
Ada sejumlah kesimpulan para ulama terkait nafar awal dan tsani ini, yakni: nafar awal tidak boleh tinggal di Mina lewat dari sore akhir 12 Dzulhijah, karena kalau sampai maghrib masih di Mina berarti masuk tanggal 13 Dzulhijah dan harus lanjut tinggal kembali melanjutkan nafar tsani.
Melakukan Nafar awal jika memang ada keperluan yang mendesak atau memang sudah tidak mampu lagi untuk melanjutkan hingga tanggal 13 Dzulhijah.
Secara umum pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar. Hal ini mengingat jumlah jamaah haji berkurang dari tahun sebelumnya. ***