Penasaran dengan informasi mitos dan tempat “angker” menjadi pemicu kelima anak muda ini “nekat” Ghost Thing di kanal Youtube Net Mediatama. Berkumpul dalam komunitas Ghost Ranger Indonesia, kelima anak muda tersebut nekat berburu hantu melakukan investigasi dengan perangkat canggih miliknya. Aktris indigo Tasya Siahaan bersama Erick, Dika, Charlie, dan Jun yang menjadi bagian dari Ghost Ranger Indonesia yang aktif melakukan pembuktian terhadap keberadaan makhluk kasat mata lewat konten reality “Ghost Thing”.
“Ghost Thing” menghadirkan paradoks sebagian masyarakat kita yang “takut” dengan makhluk mistis. Komunitas anak muda yang menamakan dirinya Ghost Ranger Indonesia justru penasaran melawan takutnya dengan “nekat” berburu hantu dengan berbagai perlengkapan berbasis teknologi, melakukan eksplorasi ke berbagai mitos dan lokasi “angker” di Indonesia.
“Istilahnya Ghost Hunting with Technology. Saya pikir kalo kita bisa memverifikasi sesuatu yang supra natural pasti keren. Ketemu Tasya yang punya kemampuan bawaan jadi makin klop. Jadi kami menggabungkan alat dengan kemampuan Tasya. Pernah suatu ketika saya ga percaya, tapi setelah dicoba dan dikomunikasikan ke Tasya, ternyata terverifikasi benar keberadaannya”, ujar Erick, salahsatu dedengkot Ghost Ranger Indonesia.
Menurut Erick, konten “Ghost Thing” di kanal Youtube Net Mediatama mencoba melakukan verifikasi informasi keberadaan makhluk supra natural dengan menggunakan sejumlah perangkat canggih. “Kami adalah tim pemburu hantu pertama yang menggunakan teknologi di Indonesia. Kita menggunakan peralatan yang digunakan paranormal atau ghost investigator international. Kami mengaplikasikannya di Indonesia dengan menggabungkan kemampuan bawaan manusia dengan teknologi”, jelas Erick yang cukup antusias menyusuri salahsatu gedung mal tua di Jakarta dalam konten “Ghost Thing”.
“Ghost Thing” menjadi salahsatu konten menarik yang dikembangkan oleh NET Talent dan Ghost Ranger Indonesia , komunitas pemburu hantu kekinian. Salahsatu figur menarik dalam Ghost Ranger Indonesia adalah hadirnya aktris Indigo Interdimensional Tasha Siahaan. Sejak kecil Tasya memang mendapatkan karunia bawaan mampu melihat berbagai hal yang tak terlihat. “Tapi setelah umur 15 tahun baru sadar kalo bila melihat. Pertama kali sadar bisa melihat ya sama-sama kaget. Saya yang melihat kaget, nah makhluk yang saya lihat juga sama kagetnya karena mengetahui saya yang bisa melihatnya”, kisah Tasya.
“Tasya Siahaan itu Human Ghost Detector banget. Dia mau saling back up dengan peralatan yang dimiliki kami melakukan pembuktian terhadap keberadaan makhluk kasat mata”, tukas Erick yang dijuluki “profesor” karena kemampuannya menjadi device operator sejumlah perangkat Ghost Detector. Ghost Ranger Indonesia melakukan eksplorasi alam dimensi lain dengan menggunakan perangkat seperti: SLS Camera, Ghost Detector, Thermal Camera, Ghost Trap Sensor, Spirit Box (alat komunikasi dengan makhluk yang tak telihat).
Ghost Ranger Indonesia juga didukung oleh kemampuan fotografi Dika yang cukup handal membidik obyek tertentu yang sulit dilihat dengan mata. Kemudian juga ada sosok explorer Charlie yang mewakili manusia normal yang tak mampu melihat namun kerap merasakan kehadiran makhluk dunia lain tersebut. “Kemudian ada Bang Jun, Videografer yang jadi garda depan kami. Dia bukan sekedar mengambil gambar, tapi juga yang paling depan masuk dan paling belakang keluar dari lokasi target. Bang Jun merupakan videographer senior yang mengawal setiap momentum investigasi dunia lain ini”, ujar Erick. Penasaran dengan aksi mereka? Simak deh dalam “Ghost Thing” di kanal Youtube Net Mediatama.