INIJOGJA.NET – Tiga masalah lingkungan hidup yang perlu mendapat perhatian dan diatasi oleh semua pihak agar masalah tersebut tidak menambah beban bagi kehidupan dan generasi mendatang.
Tiga masalah tersebut, kata Sumarsana, yaitu persoalan sampah dan limbah. Kemudian turunnya kualitas dan kuantitas air, serta menurunnya luas lahan pangan.
“Alhamdulillah Kulonprogo masih banyak lahan dan bisa sediakan pangan,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulonprogo Sumarsana saat memberikan sambutan kegiatan Verifikasi Lapangan Sekolah Adiwiyata tingkat DIY di SD Pantaran, Kecamatan Kokap Kulonprogo, Kamis 14 Juli 2022.
Dalam hal menjaga kuantitas dan kualitas air, menurut Sumarsana, pihaknya mengajak semua pihak termasuk komunitas-komunitas untuk aktif melakukan gerakan menanam pohon.
Penanaman pohon, lanjutnya, termasuk di kawasan yang dekat dengan Danau Sermo. Sebab Danau Sermo sering dikeluhkan terjadi sedimentasi atau lumpur bawaan yang dikarenakan peristiwa longsor atau adanya penambangan.
“Danau Sermo ini satu-satunya danau di Daerah Istimewa Yogyakarta, maka wajib kita jaga, dirawat dan selamatkan baik kuantitas maupun kualitas” kata Sumarsana.
Menurutnya, di media sosial ramai diperbincangkan tentang turunnya debit air Danau Sermo. Awalnya debit air 25 juta meter kubik, kini turun menjadi 20 juta meter kubik.
Penurunan debit air danau yang usianya sudah 27 tahun itu, kata Sumarsana, antara lain karena sedimentasi yang terus menumpuk. Sedimentasi inilah yang dikeluhkan karena adanya penambangan dan longsor, sehingga tanah atau lumpur terbawa arus sungai sampai ke Danau Sermo.
Untuk itu, lanjutnya, semua pihak harus saling mendukung mengatasinya misalnya dengan memperbanyak menanam pohon.
“Pemerintah juga membangun check dam di sudut-sudut danau untuk mengendalikan sedimentasi. Oleh karena masyarakat tidak khawatir dengan kuantitas Danau Sermo,” ujar Sumarsana.
Terkait dengan persoalan limbah dan sampah, Sumarsana mengatakan semua pihak termasuk sekolah untuk menyiapkan generasi emas yang cinta dan peduki lingkungan.
“Saya berharap semua sekolah di Kulonprogo sudan menerapkan konsep Sekolah Adiwiyata,” ujar Sumarsana. ***