PECEL adalah makanan khas masyarakat Jawa. Pusaka kuliner tradisional ini biasanya terdapat di kalangan masyarakat Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jogjakarta. Meski berasal dari Jawa, namun pecel juga digemari dan diterima oleh lidah semua orang Indonesia.
Makanan yang memiliki cita rasa yang tersendiri ini cocok disantap kapan saja baik untuk sarapan maupun makan siang. Bahkan di sejumlah tempat pecel bisa dijumpai pada malam hari. Singkat cerita bahwa pecel bukan lah makanan yang asing lagi bagi masyarakat Indonesia.
Di Jogjakarta yang juga terkenal dengan sebut kota wisata kuliner, mencari pecel tidak lah sulit. Cukup datang ke kawasan Malioboro, maka wisatawan akan dengan mudah menemuinya. Bagi wisatawan yang akrab dengan Jogja maka sudah hafal dengan nama “Pecel Senggol” Beringharjo. Sesuai namanya Pecel Senggol ini berada di depan pintu masuk Pasar Beringharjo, Malioboro,
Nah, bagi para wisatawan yang penasaran dan datang lagi ke Jogja saat ini pasti akan bingung lantaran di depan Pasar Beringharjo sudah bersih dan tidak ada lagi para pedagang pecel. Kondisi ini merupakan dampak relokasi para pedagang keki lima (PKL) di sepanjang Jalan Malioboro yang dipindah ke tempat baru yaitu di Teras Malioboro 1 (eks gedung Bioskop Indra yang lokasinya di seberang Pasar Beringharjo) dan Teras Malioboro 2 (di samping selatan Hotel Inna Garuda).
Lantas dimana Pecel Senggol pindah ?
Para wisatawan penggemar Pecel Senggol Beeringharjo tak perlu khawatir, sebab lokasi pedagang pecelnya pindah tidak jauh dari tempat asal. Kini pedagang pecel berada di lantai dasar sisi utara di pusat kuliner Teras Malioboro 1. Para PKL menempati lokasi baru pada awal Februari 2022 ini.
Memang tak ada petunjuk papan nama “Pecel Senggol” di Teras Malioboro. Namun para pengunjung dengan mudah mencari atau bertanya dengan pedagang lainnya yang ada, karena namanya sudah terkenal luas berkat daya tariknya.
Apa yang istimewa dan menarik dari Pecel Senggol ini?.
Secara umum racikan Pecel Senggol tidak berbeda dengan pecel lainnya. Berbagai sayuran rebus seperti kacang panjang, kobis, bayam, kecambah dan beberapa jenis sayuran lainnya menjadi isian utama pecel di tempat ini. Nah yang membuat lezat dan nikmat dari pecel yaitu siraman bumbu kacang yang agak kental. Taste bumbu Pecel Senggol begitu “Jogja Banget” dengan rasa manis dan rasa pedas yang khas Jogja. Lebih nikmat lagi jika ditambah pelengkap yaitu tahu dan tempe bacem.
Selain itu ada juga aneka sate seperti sate telur puyuh, sate udang sate usus hingga sate ati ampela. Berbagai jenis gorengan dan lumpia juga disediakan. Disajikan di atas pincuk daung pisang atau piring beralas daun pisang, Pecel Senggol juga bisa dinikmati dengan bakmie goreng yang manis atau nasi putih.
Mengapa namanya “Pecel Senggol” ?
Sesuai kondisi saat berada di depan pintu masuk Pasar Beringharjo dan area sekitarnya, saat itu terdapat belasan penjual pecel berjejer di bawah payung serta tenda sederhana. Ruang yang sempit di antara lalu lalang pengunjung Malioboro, mereka yang bersantap pecel di tempat ini dipastikan akan berdesakkan dan bersenggolan. Karena itu nama “Pecel Senggol” dilabelkan.
Menikmati Pecel Senggol adalah cara lain menikmati suasana Malioboro. Apalagi jika sudah puas berbelanja batik dan barang-barang kerajinan khas Jogja di dalam Teras Malioboro 1, maka menikmati Pecel Senggol adalah cara sempurna melengkapi kepuasan belanja di Malioboro. Pecel Senggol memang memiliki “sejuta rasa” dan tak lengkap ke Malioboro jika tak mencicipi Pecel Senggol. (Chaidir)