INI JOGJA – Sebagai bagian dari komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat desa, Bank Mandiri kembali menghadirkan program pemberdayaan yang terarah dan berdampak.
Melalui inisiatif bertajuk Mandiri Sahabat Desa, Bank Mandiri merangkul 200 keluarga berisiko stunting yang tersebar di empat kelurahan di Kabupaten Kulon Progo dan dua kelurahan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Evi Martiani, Vice President Bank Mandiri Area Yogyakarta, menjelaskan bahwa program Mandiri Sahabat Desa adalah sebuah inisiatif yang dirancang tidak hanya sebagai respons sosial, melainkan strategi berkelanjutan yang menyentuh jantung persoalan yakni 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Ini bukan sekadar bantuan ekonomi atau pendidikan. Ini adalah investasi jangka panjang pada manusia—pada generasi mendatang yang lebih sehat dan produktif,” ujar Evi dalam keterangan resmi, Minggu (8 Juni 2025).
Baca Juga : Bank Mandiri Bagikan Dividen, Investor Raih Keuntungan Besar
Selama enam bulan penuh, para ibu hamil dan anak-anak usia di bawah dua tahun akan menerima intervensi gizi berupa paket makanan sehat—beras premium, telur, sayuran, dan protein hewani. Tapi program ini tidak berhenti pada pemberian bahan pangan.
Bank Mandiri menggandeng relawan BKKBN sebagai Pendamping Keluarga (PK) untuk memastikan intervensi tidak hanya menyentuh perut, tetapi juga menyentuh pola pikir. Para relawan akan memberikan edukasi gizi serta pendampingan keluarga secara intensif.
Seiring dengan dukungan terhadap program nasional Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) dari BKKBN, Mandiri juga selaras dengan visi besar Presiden Prabowo dalam Asta Cita—yakni pembangunan sumber daya manusia unggul sejak dini.
Menariknya, Mandiri Sahabat Desa tidak hanya menyasar sisi kesehatan. Komitmen Bank Mandiri terhadap literasi keuangan pun disisipkan dalam program. Para ibu diajak mengenali cara mengatur uang rumah tangga agar bantuan yang diterima menjadi pijakan perubahan, bukan sekadar konsumsi sesaat.
Baca Juga : Bank Mandiri Perkenalkan Fitur Livin’ Auto untuk Pembiayaan Kendaraan Lebih Mudah
Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya besar perusahaan dalam mengimplementasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Bukan hanya di Yogyakarta, program ini sebelumnya telah menjangkau 200 keluarga di Kabupaten Keerom, Papua, dan 200 keluarga lainnya di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Dari timur Indonesia hingga ujung selatan Pulau Jawa, gerakan ini menyatukan satu cita: membangun desa yang mandiri dan kompetitif dari akar rumput.
“Dengan menyatukan intervensi kesehatan, ekonomi, dan pendidikan dari Mandiri Sahabat Desa, kami ingin memperkuat ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan. Ke depan, kami siap memperluas program ini ke wilayah rawan stunting lainnya melalui kolaborasi dengan BKKBN,” tutup Evi. ***