INIJOGJA.NET – Liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) dipastikan kebutuhan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di Jawa Tengah dan DIY akan melonjak.
Melonjaknya konsumsi BBM seiring meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke tempat-tempat wisata di Jateng dan DIY.
Namun demikian Pertamina memastikan bahwa persediaan BBM sangat aman dan masyarakat tidak perlu khawatir karena BBM tetap tersedia.
Hal ini seperti dinyatakan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah yang berkomitmen memenuhi kebutuhan energi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Menyambut masa Natal dan Tahun Baru, kami pastikan stok dalam kondisi sangat aman. Proses distribusi juga terus kami pantau melalui Pertamina Integrated Command Centre (PICC) dan dashboard digitalisasi SPBU,” kata Executive General Manager (EGM) PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Dwi Puja Ariestya, Senin (19/12/2022).
Ariestya, Pertamina Patra Niaga juga telah menghitung proyeksi peningkatan konsumsi energi masyarakat selama masa libur Nataru.
Setidaknya akan ada peningkatan kebutuhan sekitar 8 persen untuk Gasoline (bensin), 1,5 persen untuk Gasoil (diesel), 3,5 persen untuk LPG, dan 19 persen untuk Avtur (semuanya dibandingkan dengan konsumsi rata-rata di Oktober 2022).
Sebagai antisipasi terhadap proyeksi tersebut, Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga telah melakukan beberapa antisipasi. Termasuk menyiapkan seluruh sarana dan fasilitas yang ada di wilayah operasi Jawa Tengah dan DIY.
Di antaranya 1.014 SPBU, lebih dari 774 pertashop, 118 stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji (SPPBE), 705 agen LPG, dan lebih dari 60.000 outlet LPG telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.
Dikatakan, sebagai upaya pengamanan penyaluran BBM, LPG, dan Avtur, PT Pertamina Patra Niaga juga melakukan berbagai koordinasi.
Selain secara internal dalam memastikan stok, penambahan armada, serta kesiapan seluruh tambahan layanan, PT Pertamina Patra Niaga juga berkoordinasi dengan stakeholder, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM, BPH Migas, Polri, Jasa Marga dan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), Telkom, serta perbankan untuk memastikan transaksi kebutuhan lembaga penyalur dapat tetap dilayani.
“Dengan seluruh antisipasi ini, kami mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir, PT Pertamina Patra Niaga tetap siaga menyalurkan kebutuhan energi masyarakat agar tetap terpenuhi dengan baik,” katanya.
Satgas Nataru
Pertamina juga mengantisipasi pergerakan jutaan pemudik yang ingin merayakan Nataru. Komitmen tersebut dibuktikan dengan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Nataru yang melibatkan seluruh lini operasional perusahaan untuk memastikan energi yang digunakan masyarakat tetap aman dan terpenuhi.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan tahun 2022, diperkirakan potensi pergerakan masyarakat selama libur Nataru tahun ini mencapai 44,17 juta orang.
Mereka memanfaatkan berbagai moda transportasi untuk mengunjungi keluarga atau mengisi liburan dalam momentum Natal dan Tahun Baru 2023.
Guna memastikan kelancaran pendistribusian BBM dan LPG selama Natal & Tahun Baru, Pertamina telah membentuk Satgas yang bekerja mulai 15 Desember 2022 hingga 08 Januari 2023 yang melibatkan Tim Holding-Subholding Pertamina serta instansi terkait meliputi KESDM, Kemenhub, BPH Migas, Kepolisian, Jasa Marga, TNI, dan PT Telkom Indonesia.
“Konsumsi energi diprediksi akan naik karena meningkat mobilitas masyarakat jelang dan sesudah perayaan Natal dan Tahun Baru. Untuk itu, Pertamina telah menyiapkan pasokan dan layanan tambahan demi melayani kebutuhan energi masyarakat,” ujar Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Erry Widiastono saat Kick Off Satgas Nataru 2023 di Jakarta, Kamis lalu (15/12/2022).
Untuk menjamin proses operasional perusahaan dalam periode Nataru 2023, kata Erry, manajemen Pertamina akan melakukan pemantauan melalui Integrated Enterprise Data & Command Center (IEDCC) yang merupakan pusat informasi penyaluran energi mulai dari Upstream, Kilang, Perkapalan, Terminal BBM hingga ke SPBU. Melalui Command Center ini CCTV SPBU dan stok kritis di SPBU dapat termonitor dan dapat menjadi prioritas Utama pengiriman BBM.
“Pemantauan dilakukan secara digital dan petugas akan disiagakan selama 24 jam untuk mengantisipasi pergerakan konsumsi energi di setiap wilayah Nusantara,” imbuh Erry yang juga bertugas sebagai Ketua Tim Satgas Nataru 2023.
Erry menjelaskan, saat ini ketersediaan BBM dan LPG dalam kondisi aman dan seluruh infrastruktur telah disiagakan jelang perayaan Nataru. Kesiapan infrastruktur Pertamina meliputi 114 Terminal BBM, 23 Terminal LPG, lebih dari 7.400 SPBU, 667 SPBE, 4.972 Agen LPG, dan 68 DPPU.
Erry mengatakan, untuk tahun ini, Pertamina melakukan penambahan ketersediaan stok BBM dan LPG untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan permintaan. Untuk Pertalite naik sekitar 4,5%, Pertamax naik 2,9%, Pertamax Turbo naik 18%, Dexlite naik 3%, Pertamina Dex naik 1,3%. Untuk LPG juga dilakukan kenaikan sebanyak 2,5% sedangkan Avtur juga dilakukan kenaikan 6,5%. (Chaidir)