INI JOGJA – Menjelang gelaran Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025 yang akan diadakan pada 22 Juni mendatang di kawasan Candi Prambanan, Bank Mandiri tak hanya bersiap dalam aspek teknis lomba lari, tetapi juga memperkuat komitmennya dalam aspek sosial.
Melalui dua program unggulan bertajuk Mandiri Sahabat Desa dan Mandiri Bakti Kesehatan, Bank Mandiri mengawali perjalanan Road to MJM 2025 dengan menyentuh langsung denyut kehidupan masyarakat lokal.
Dua program ini menjadi bentuk nyata pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perseroan yang menjangkau masyarakat secara langsung dan berkelanjutan. Corporate Secretary Bank Mandiri, M Ashidiq Iswara, menyampaikan bahwa langkah ini bukan hanya sekadar kegiatan pendukung event, tetapi merupakan bentuk komitmen korporasi dalam mendorong perubahan sosial yang nyata.
“Desa-desa ini punya potensi besar untuk berkembang. Mandiri Sahabat Desa kami hadirkan sebagai akselerator pembangunan berbasis komunitas khususnya di Provinsi Yogyakarta,” ujar Ashidiq Iswara, yang akrab disapa Ossy, di Yogyakarta, Minggu (15 Juni 2025).
Menjangkau 18 Titik Desa
Mandiri Sahabat Desa digelar di 18 titik desa sepanjang jalur MJM. Tak hanya berfokus pada literasi keuangan, kegiatan ini juga mencakup pengembangan potensi desa, senam sehat, kerja bakti, dan program peningkatan gizi masyarakat. Warga desa menjadi aktor utama dalam setiap aktivitas, mencerminkan semangat kolaborasi dan pemberdayaan.
Baca Juga : Road to MJM 2025: Promo Spesial, Lari Serius, dan Semangat dari Jogja untuk Indonesia
“Harapannya, program peningkatan kualitas gizi ini mampu menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan produktif untuk menopang cita-cita Indonesia Emas 2045,” lanjut Ossy.
Bank Mandiri menyusun modul literasi keuangan yang mudah dipahami dan disesuaikan dengan konteks lokal. Strategi ini diharapkan mampu memperkuat inklusi keuangan di tingkat desa sekaligus mendukung pemanfaatan layanan perbankan digital.
Sebanyak 1.500 warga desa akan terlibat aktif dalam program ini, membuktikan bahwa transformasi sosial efektif dimulai dari edukasi dan partisipasi masyarakat itu sendiri.
Mandiri Bakti Kesehatan
Di sisi lain, Mandiri Bakti Kesehatan menyasar tiga kawasan budaya ikonik Yogyakarta yakni Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Puralaya Imogiri, dan Keraton Pakualaman. Dalam program ini, lebih dari seribu abdi dalem mendapat akses pemeriksaan kesehatan dasar, layanan refraksi mata, pemberian vitamin, hingga paket bantuan sosial dan penyuluhan hidup sehat berbasis komunitas.
“Ini bagian dari komitmen kami menghadirkan layanan sosial yang konkret, punya nilai tambah, dan dekat dengan kebutuhan masyarakat,” terang Ossy.
Baca Juga : Generali Indonesia Lindungi 10 Ribu Pelari Lokal dan Mancanegara di Borobudur Marathon 2023
Dengan menyasar kelompok budaya seperti abdi dalem, Bank Mandiri tidak hanya menunjukkan sensitivitas sosial, tetapi juga menjaga keberlanjutan nilai-nilai kultural yang menjadi identitas Yogyakarta.
Sport Tourism dan ESG
Tahun ini, Mandiri Jogja Marathon 2025 mengusung tema “Accelerate Your Limit, Embrace The Culture”, menandai semangat sport tourism yang inklusif dan berkelanjutan. Sebanyak 9.200 pelari dari berbagai penjuru akan meramaikan lintasan di kawasan Candi Prambanan, dengan keindahan budaya Jawa sebagai latar utama.
Bank Mandiri memanfaatkan ajang ini untuk memperkuat implementasi prinsip Environmental, Social and Governance (ESG), menyinergikan olahraga, budaya, dan pembangunan sosial menjadi satu ekosistem yang saling menopang.
Dengan hadirnya Mandiri Sahabat Desa dan Mandiri Bakti Kesehatan, MJM 2025 bukan hanya menjadi ajang kompetisi fisik, tetapi juga panggung kolaborasi yang menghidupkan desa, menyentuh sisi kemanusiaan, dan memperkuat fondasi inklusi sosial dari Yogyakarta menuju Indonesia Emas 2045. (Chaidir)