#LazAlAzhar #PeneduhInstitute
#RamadhanMubarak #SahurBerkah
ALLAH mengingatkan bahwa sholat itu berat. Jadi, jangan heran, sebagian kita kerap merasa, sholat itu beban. Bukan kebutuhan. Bukan kenikmatan. Bahkan, terkadang serasa seolah-olah sebagai penghalang. Andai bukan kewajiban, bisa saja akan sering diabaikan.
Untungnya, Allah memberi pengecualian. Tidak berlaku bagi orang yang khusu’ dalam sholatnya. Bagi orang yang khusu’, sholat itu ringan. Sholat adalah kebutuhan. Sholat kenikmatan dan penuh keasyikan. Sholat adalah pengharapan. Sholat digandrungi, dicintai, dan dirindukan.
Bukan hanya itu, Allah janjikan kesuksesan dan keberuntungan bagi orang yang khusu’ dalam sholatnya [QS. 23 : 1-2]. Allah masukkan orang yang khusu’ ini ke dalam list sebagai pewaris dan penghuni tetap surga firdaus [QS. 23 : 10-11].
Yang paling menggembirakan, Allah juga memberi tip dan petunjuk dasar kepada kita tentang ciri dan cara agar dapat khusu’ dalam sholat. Pertama, hati dan batin kita meyakini sepenuhnya bahwa dalam sholat, kita sedang bertemu dan berhadapan dengan Allah [QS. 2 : 36]. Nabi menggariskan : “Tidak ada sholat bagi orang yang hati dan batinnya tidak ikut sholat”. Sedangkan sebagian ulama menyimpulkan : “Sholat itu mi’raj nya orang yang beriman”.
Kedua, orang yang khusuk, hati dan batinnya meyakini bahwa ia akan kembali kepada Allah dengan membawa ibadah sholatnya tersebut. Dia merasa bahwa bisa saja sholat yang sedang dilaksanakannya merupakan sholat terakhir baginya. Dia pun mengerti betul bahwa amal yang pertama kali dihisab dan menentukan dia beruntung atau gagal adalah kualitas dari sholatnya.
“Ya Allah, Ya Haadii, bimbing dan tuntun kami agar menjadi hamba Mu yang khusu’ dalam sholat.” Aamiin
Salam teduh,
Kang Jarwo