INI JOGJA– Pemerintah Kota Yogyakarta terus mendorong kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Salah satu upaya nyata di awal tahun 2025 adalah melalui program Forum Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TLSP) yang mengawali kegiatannya dengan memberikan bantuan sosial untuk rehabilitasi lima rumah warga terdampak bencana.
Pada Kamis (16/1/2025), bertempat di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta, secara simbolis bantuan CSR untuk rehabilitasi rumah diserahkan oleh Sekretaris Bappeda Kota Yogyakarta, Tri Retnani, bersama Facility Service & Stakeholder Relations Manager PT. Sarihusada Generasi Mahardika (SGM), Syarif Karnadi. Kegiatan ini juga didukung oleh Rumah Zakat Cabang Yogyakarta sebagai mitra pelaksana program.
Tri Retnani menyampaikan apresiasi atas kontribusi PT. SGM yang telah bermitra dengan Rumah Zakat untuk membantu warga terdampak bencana. “Kami sangat berterima kasih kepada PT. SGM atas kontribusi nyatanya. Kolaborasi ini membuktikan bahwa sektor swasta memiliki peran penting dalam mendukung pemerintah, khususnya dalam bidang kesehatan, lingkungan hidup, pemberdayaan UKM, dan rehabilitasi pascabencana. Semoga langkah ini dapat terus berlanjut,” ujarnya dikutip dari laman resmi Pemkot Yogyakarta.
Tri Retnani juga menjelaskan bahwa bencana yang terjadi akibat peningkatan curah hujan dan cuaca ekstrem pada November hingga Desember 2024 telah menyebabkan kerusakan di beberapa titik. Berdasarkan hasil assessment Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), terdapat dua rumah dengan kondisi rusak sedang dan tiga rumah lainnya rusak ringan. Total kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp 51.689.000.
Baca Juga : Kini Tidak Ada Lagi Nama Teras Malioboro 1 dan 2
“Dampak cuaca ekstrem pada November-Desember 2024 mengakibatkan kerusakan rumah di empat kelurahan, yaitu Klitren (dua rumah), Purwanggan, Patehan, dan Pakuncen (masing-masing satu rumah). Harapannya, proses rehabilitasi ini dapat selesai dalam dua bulan,” jelas Tri Retnani.
Sementara itu, Syarif Karnadi menegaskan bahwa bantuan ini adalah bagian dari komitmen perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. “Sebagai perusahaan yang tumbuh bersama masyarakat Yogyakarta cukup lama, kami ingin berkontribusi dalam meringankan beban warga terdampak bencana. Kami juga ingin memberikan dampak positif bagi Kota Yogyakarta dan kebermanfaatan yang lebih luas bagi masyarakat,” ujarnya.
Salah satu penerima manfaat, Endang Rubiyantin, warga Klitren, tidak dapat menyembunyikan rasa syukurnya setelah menerima bantuan untuk memperbaiki rumahnya. Ia mengenang peristiwa angin kencang pada November lalu yang merobohkan atap rumahnya.
“Awalnya saya mengira itu gempa bumi. Lalu saya keluar rumah dan mendengar suara bangunan roboh. Ternyata atap rumah saya ambruk. Beberapa hari air masuk ke rumah, jadi sementara waktu kami pasang terpal agar tidak kebanjiran,” ceritanya.
Baca Juga : Satpol PP Ambil Langkah Tegas Bagi Perokok Sembarangan di Malioboro
Endang mengaku tak menyangka akan mendapat bantuan rehabilitasi rumahnya. “Perhatian dari warga sekitar dan pemerintah Kota Yogyakarta begitu luar biasa. Saya sangat bersyukur,” ucapnya dengan mata berbinar.
Program ini menjadi salah satu langkah nyata dalam memperkuat kolaborasi antara sektor publik, swasta, dan masyarakat dalam menghadapi dampak bencana. Dengan adanya inisiatif seperti ini, diharapkan semangat gotong royong akan terus terjaga, sekaligus memberikan inspirasi bagi perusahaan lain untuk berpartisipasi dalam program pembangunan di Kota Yogyakarta. ***