INIJOGJA.NET – Pasangan ganda campuran SH6 RR2 Subhan/Rina Marlina memang tangguh di lapangan FOX’S Indonesia Para Badminton International 2022.
Dalam laganya di final melawan pasangan Hector Jesus Salva Tunque (Peru)/Oliwia Szmigiel (Polandia), Subhan/Rina Marlina (Indonesia) meraih kemenangan yang gemilang dengan skor 2-21, 3-21.
Sementara itu Ganda Campuran kategori SL3 – SU5 Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah (Indonesia) menang atas pasangan Hafizh Briliansyah Prawiranegara/Syakuroh Qonitah Ikhtiar yang juga dari Indonesia, dengan skor 21-15, 12-21, 21-10
Usai pertandingan pasangan Rina dan Subhan memberikan komentar tentang strategi permainan yang terlihat sangat mendominasi.
Menurut Rina dan Subhan bahwa dirinya bermain lepas, tapi tetap fokus dan konsentrasi.
“Saya berusaha fokus dan percaya diri,” ujar Subhan.
Sebelumnya kalian pernah ketemu mereka sehingga tahu pola permainan mereka?
“Kalau memahami, iya. Karena saya juga sering lihat yang cowok (Hector Jesus) bertanding dan pernah tanding sama dia juga waktu di Dubai kemarin di nomor single,” kata Subhan
Kalian kan langganan juara, mulai dari Dubai, ASEAN Para Games (APG) di Solo sampai di Jogja ini. Seperti apa kalian membangun kekuatan tim sehingga bisa juara di lapangan?
“Alhamdulillah komunikasi kami lancar, komunikasi itu yang paling penting karena kan kita bermain sebagai tim.
Subhan menimpali bahwa mereka berdua juga sering latihan bareng, sehingga bisa kompak di lapangan.
“Kami juga sering latihan dengan lawan yang lebih kuat untuk meningkatkan kemampuan,” ujar Subhan.
Sedangkan Khalimatus Sadiyah mengakui bahwa di awal mereka belum komunikasi dengan baik. “Akhirnya saya bilang (ke Fredy) kita bisa. yang penting teriak aja,” ujar Khalimatus.
Kendala apa yang dihadapi ?
“Kalau kendala sih nggak ada. Yang penting sejak APG itu kita tetap komunikasinya lancar,” tambah Khalimatus.
Ia mengemukakan bahwa detelah event
FOX’S Indonesia Para Badminton International 2022, targetnya ingin ikut Kejuaraan Dunia di Jepang.
Sementara itu Fredy mengemukakan bahwa yang membuat rasa bangkit lagi pada gim terakhir. “Kita mulai bermain lebih baik lagi, lebih tenang, dan berusaha lebih fokus lagi.
Dikatakan bertemu dengan pasangan Hafizh/Qonitah baru pertama kali ini.
“Menghadapi mereka itu, kalau kita servis ke upper-nya, kita lebih susah. Kalau upper, kakinya lebih cepat dan return servis lawan lebih cepat. Jadi kita (servis) pelan aja,” ujar Fredy.
Sebelumnya di Dubai Fredy meraih medali emas, APG medali emas, dan di Jogjakarta ini juga juara 1. ***