#LazAlAzhar
#PDPMUCY
#PayungPeneduhInstitute
Ijinkanlah, selama 4 hari ini, mulai Selasa sampai Jumat jelang puasa, tulisan ringkas saya tentang Ramadhan, menyapa. Anggap sebagai tarhib menyambut kedatangan bulan mulia. Bulan yang kita nantikan dan rindukan kedatangannya.
Sejak awal, mendesak untuk saya kedepankan peringatan Rasulullah bahwa jangan sampai yang kita dapat dari ibadah puasa, hanya sebatas derita haus dan lapar. Hampa dan tidak bermakna.
Tentu saja, peringatan Rasul di atas, bukan untuk menakuti-nakuti dan membuat kita cemas. Justru agar kita hati-hati dan lebih mawas. Mempersiapkan diri secara tuntas. Supaya kesempatan emas, tidak berubah menjadi ampas dan begitu saja bablas.
Tulisan saya tentang Ramadhan mencoba menawarkan jalan agar kita bisa menunaikan ibadah puasa dengan lebih “berasa” dan mengasyikkan. Karena menyelami aspek batin yang kerap kita abaikan. Siapa tahu dengan demikian, ia menjadi salah satu titian, supaya taqwa lebih dekat dalam jangkauan dan dekapan.
“Ya Allah, berkahi kami di bulan Sya’ban dan sampaikan kami pada Ramadhan.” Aamiin
Salam teduh,
Kang Jarwo