JOGJA- Meski Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah dinyatakan level 4, namun Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditunjuk sebagai tuan rumah pertemuan Group of Twenty atau G20.
G20 adalah forum kerja sama ekonomi internasional yang melibatkan 19 negara dengan perekonomian besar dan satu lembaga Uni Eropa. Selain di DIY, perhelatan G20 juga diadakan di Bali dan Jakarta.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, fokus agenda G20 di DI Yogyakarta adalah pengenalan budaya, yang akan dilaksanakan pada 22 hingga 25 Maret 2022. Selain itu ada Employment Working Group (EWG) G20 pada 10–12 Mei 2022.
Diperkirakan ratusan tamu dan pejabat mancanegara akan datang berkuniung ke Yogyakarta .
“Maret ini pertama ada acara bidang pendidikan mulai minggu depan, lalu lingkungan hidup, kesehatan, satu lagi tenaga kerja. Jadi ada empat agenda,” kata Aji, Kamis (10/3/2022).
Ia memastikan bahwa penyelenggaraan event tersebut dilakukan dengan mengutamakan protokol kesehatan. Terlebih DI Yogyakarta masih menyandang status PPKM level 4.
Seluruh tamu nantinya akan diminta turut mengikuti skrining Virus Corona sebelum mengikuti kegiatan. Namun peserta G20 tidak diwajibkan menjalani karantina saat tiba di Yogya.
Aji mengatakan, tamu mancanegara akan melakukan karantina di tempat kedatangan awal yakni DKI Jakarta dan Bali. “Nggak karantina, nggak di sini karantinanya. Karena Yogya bukan tempat kedatangan dari luar negeri,” jelasnya. Jika ditemukan peserta terpapar Covid-19, sejumlah rumah sakit seperti RS Hardjolukito dan RS Sardjito siap dipergunakan.
Sedangkan Isoter sudah dipersiapkan dengan baik dengan berbagai pilihan. Mulai dari hotel Mutiara ataupun isoter milik Pusdiklat PU.
“Setiap aktivitas kita tes, jadi tiap hari tes aktivitas tes kerjasama dengan RS dan isoter atau hotel yang memberikan pelayanan isoter,” ujarnya.
Sedangkan Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sigit Reliantoro menuturkan, seperti tujuan awal, G20 di DIY berfokus untuk pengenalan budaya masyarakat setempat. Beberapa lokasi yang akan dikunjungi adalah Keraton Yogyakarta, Candi Prambanan, Desa Batik Giriloyo, serta Teater Sendratari Ramayana.
Menurut Sigit, pihaknya akan melakukan Kerjasama dengan seniman-seniman lokal di DIY untuk memberikan suguhan seni budaya khas Indonesia terutama Yogyakarta .
“Kami arahkan mereka untuk mengenal budaya lokal sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pertemuan G20,” kata Sigit saat beraudiensi dengan Pemda DIY secara daring belum lama ini.
“Kita juga ada saya visit dari beberapa destinasi seperti Candi Borobudur, Restoran Bale Raos, Keraton Yogyakarta, Desa Batik Giriloyo, Candi Prambanan, kemudian Teater Sendratari Ramayana,” sambungnya. (Dir)