Kamis, Oktober 10
About

Menag Ingatkan Jangan Jadikan Agama sebagai Politik Identitas

Pinterest LinkedIn Tumblr +

INI JOGJA, Prambanan — Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, moment Nyepi tahun ini sangat istimewa karena hampir bersamaan dengan ibadah puasa bagi ummat Islam. Hal ini menandakan bahwa kita harus ‘mulat sarira’ atau menahan diri.

“Kita diingatkan oleh Sang Maha Kuasa, untuk selalu menjaga perilaku agar tetap terkendali sesuai ajaran agama masing-masing. “ ujar Menag Yaqut pada upacara Tawur Kesanga di Lapangan Garuda Taman Wisata Candi Prambanan, Selasa (21/3/2023).

Sesuai dengan tema perayaan Nyepi tahun ini , Dharma Agama dan Dharma Negara Kita Sukseskan Pesta Demokrasi Indonesia, Yaqut mengingatkan bahwa sebagai warga bangsa kita semua punya kewajiban untuk ikut mensukseskan hajatan demokrasi secara tertib dan aman.

Baca Juga : Erman Suparno : IPHI Harus Dipertahankan dan Memberikan Manfaat

Untuk itu, moment Nyepi tahun ini menjadi sarana yang strategis bagi ummat Hindu untuk mampu mengendalikan diri, sabar dan memiliki hati yang damai.

Dengan modal ini, Menag yakin bahwa ummat Hindu akan mampu berkontribusi dalam menciptakan kedamaian dan ketentraman yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan pesta demokrasi yang berkalitas.

“Pada kesempatan ini saya memohon agar umat Hindu tidak menggunakan agama sebagai alat untuk memperjuangkan kepentingannya. Tidak menjadikan agama sebagai politik identitas sehingga agama yang suci ini menjadi terkotori oleh kepentingan-kepentingan duniawi, kepentingan kekuasaan yang besifat sesaat,“ tandas Yaqut.

Baca Juga : Kawasan Suryatmajan Yogya Jadi Destinasi Wisata Kampung Warna Warni

Seperti diketahui bahwa ribuan umat Hindu dari Jateng- DIY, Selasa (21/3/2023 ), mengikuti upacara Tawur Kesanga di Lapangan Garuda Taman Wisata Candi Prambanan. Acara diawali dengan prosesi Nawur Tirta dan Mendak Tirta di Candi Brahma, Candi Wisnu dan Candi Siwa. Setelah itu umat melakukan prosesi Pradaksina dengan memutari 3 Candi sebanyak 3 kali putaran dengan diiringi tetabuhan.

Usai upacara pradaksina, acara dilanjutkan dengan kirab Ogoh-Ogoh dari halaman Komplek Candi Roro Jonggrang menuju lokasi upacara.

Usai mengikuti prosesi Tawur Kesanga, umat disuguhi pementasan tari Bali dan Opera Tari Kolosal dengan lakon “Samudra Manthana yang dipersembahkan oleh Pasraman Widya Dharma Banguntapan, Bantul. ***

Share.

About Author

Leave A Reply