INIJOGJA.NET – Beberapa hari lagi masyarakat Jawa tradisional akan melakukan ritual malam 1 Suro.
Pada malam 1 Suro bagi orang Jawa tradisional merupakan momen sakral, dan dihormati dengan sejumlah kegiatan.
Tak sekedar ada kegiatan-kegiatan ritual pada malam 1 Suro, tapi juga ada pantangan atau larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan.
Orang Jawa tradisional memang masih memegang teguh budaya malam 1 Suro yabg dianggap sakral.
Berikut ini penjelasan keistimewaan malam 1 Suro yang dianggap sakral oleh masyarakat Jawa Tradisional.
Malam 1 Suro, adalah malam yang banyak ditunggu dan dicari orang Jawa untuk melakukan laku atau lampah batin dan laku prihatin.
Bagi suku Jawa malam 1 Suro dianggap sebagai sakral, karena mereka menghindari hal hal besar yang menyangkut kehidupan dalam bulan tersebut.
Tanggal 1 Suro adalah awal bulan pertama tahun baru Jawa atau bertepatan dengan 1 Muharram.
Kalender Jawa yang dibuat Raja Mataram tersebut mengacu pada kalender Islam atau hijriyah, sehingga 1 Suro bertepatan dengan 1 Muharram adalah awal tahun baru Islam.
Perbedaan 1 Suro didasarkan pada perhitungan tahun pertama yang diawali Rabu Wage atau lebih dikenal dengan sebutan Alif Rebo Wage atau Aboge.
Dalam kalender masehi, 1 Suro atau 1 Muharam jatuh pada tanggal 30 Juli 2022 hari sabtu.
Pada 1 Suro bagi orang Jawa adalah merupakan tanggal sakral biasanya dilakukan berbagai tradisi Suro.
Sejumlah wilayah kabupaten bagian selatan Jawa Tengah tradisi ritual 1 Suro masih lestari dilakukan secara turun menurun hingga saat ini.
Sebagian lainnya menggelar upacara selamatan atau kepungan, doa bersama yang ditutup dengan makan bersama.
Pengajian seperti yasinan berdoa sebagai ucapan syukur kepada Tuhan YME dan doa keselamatan.
Sedang kalangan petani menggelar ritual 1 Suro dengan sedekah bumi, baik sedekah bumi larung sesaji dimaksud sebagai ucapan rasa syukur.
Itulah ritual malam 1 Suro 2022, 1 Suro jatuh pada tanggal 30 Juli 2022, hingga keistimewaan malam 1 Suro 2022. ***