SUKSES di Surabaya dengan jumlah konsumen fanatiknya, Kedai Kopi Historisma melebarkan sayap bisnisnya di Jakarta.
Awalnya merintis kedai kopi pertamanya di Kota Surabaya dengan membangun citra rasa kopi yang spesial, tanpa terasa para konsumen merasakan sesuatu yang berbeda hingga akhirnya Historisma terus berkembang. Kiniu Kedsi kopi milik Fuad Benardi itu melebarkan sayapnya ke ibu kota Jakarta yang merupakan gerai ketiga setelah Surabaya dan Jalan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan.
Kedai kopi sudah menjadi ladang bisnis yang menjanjikan di tengah masyarakat kekinian. Kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern.
Tak pelak, usaha ini banyak dilirik pengusaha muda sebagai ruang berbisnis dan membangun citra. Ini lah yang dilakukan putra sulung Menteri Sosial Tri Rismaharini, Fuad Benardi.
Gerai ketiga ini berlokasi di Angkasa Office, Jalan Selangit B10 no 5, Jakarta Pusat, kedai kopi yang mengambil nama sang Ibu mantan Wali Kota Surabaya dan sekarang menjabat Menteri sosial, Tri Rismaharini ini berdiri sederhana untuk melayani para pecinta kopi di area perkantoran Jakarta Pusat.
Fuad mengatakan, pembukaan cabang ke tiga ini, selain untuk memantapkan bisnis kedai kopinya, juga untuk melayani masyarakat terutama penikmat kopi di berbagai wilayah.
“Untuk menggaet pasar yang lebih luas dan mendekatkan diri ke pelanggan di Jakarta Pusat,” ujarnya sebagaimana dikutip selalu.id jejaring web inijogja.net, Jumat (18/3/2022).
Pemilihan lokasi di Angkasa Office, lanjut Fuad, lantaran tempat yang strategis karena di lingkungan perkantoran dan dekat dengan rumah sakit.
“Menurut saya, lokasinya strategis bagi karyawan untuk sedikit istirahat dan melepas lelah. Bagus lah,” imbuhnya.
Dengan dibukanya gerai di Angkasa Office ini, total gerai Historisma berjumlah tiga, pertama di kawasan Bratang, Surabaya, kemudian di Jakarta Selatan, tepatnya di Jalan Wolter Monginsidi dan terbaru di Angkasa Office.
Bertambahnya gerai kedai kopi Historisma secara tidak langsung menyiratkan berkembangnya bisnis milik Putra Sulung Mensos Risma ini, meski di tengah pandemi Covid-19.
Pun produk-produk yang dihasilkan, baik kopi maupun non kopi bisa diterima oleh masyarakat. Monggo lur, dicoba. (*)