Senin, Oktober 7
About

Gumregah Culture Festival 2023 Tampilkan Kearifan Lokal di Sambirejo Prambanan

Pinterest LinkedIn Tumblr +

INI JOGJA, Sleman — Ajang seni dan budaya Gumregah Culture Festival 2023 di Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Prambanan Sleman berlangsung meriah.

Ketua Panitia Gumregah Culture Festival 2023 Sambirejo, Dwi Santoso

Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (26/5/2023) hingga Minggu (28/5/2023) menampilkan potensi kearifan lokal seni dan budaya di Kalurahan Sambirejo.

Menurut Ketua Panitia Gumregah Culture Festival 2023 Sambirejo, Dwi Santoso, rangkaian kegiatan digelar berbarengan dengan perayaan Hari Jadi ke-96 Kalurahan Sambirejo.

Baca Juga : Cocok dengan Kondisi di Negara Tropis, MS Glow Hadirkan Sunglow dan Sunwhite Daily Cream

“Ada enam sampai tujuh group jathilan yang sebelumnya mati suri kami hidupkan kembali. Alhamdulillah mereka bisa tampil maksimal dan diharapkan bisa mendukung aktivitas pariwisata,” kata Dwi Santoso di sela kegiatan Parade Jathilan Sambirejo di Taman Tebing Breksi, Prambanan, Sabtu (27/5/2023).

Gumregah Culture Festival 2023 di Sambirejo, lanjut Dwi, diawali dengan kegiatan nyekar ke para makam leluhur para pemong kalurahan. Rangkaian kegiatan akan ditutup dengan Kirab Budaya yang menghadirkan delapan gunungan hasil bumi dari seluruh dusun di Sambirejo pada Minggu (28/5/2023).

“Arak-arakan gunungan akan dimulai dari Balai Dusun Gunungsadi ke Balai Kalurahan. Gunungan ini beras dari delapan padukuhan di Sambirejo,” katanya.

Lurah Sambirejo Wahyu Nugroho mengatakan, tiga rangkaian kegiatan Gumregah Culture Festival 2023 memiliki beberapa nilai di masyarakat. Nyekar makam para pamong kalurahan bertujuan agar masyarakat menyadari bahwa keberadaan Sambirejo berkat usaha dan jerih payah para leluhur.

Baca Juga : Nikmati Sensasi Nongkrong Sore Sambil Santap Menu Khas Suroboyo di Wok n Tok Dine Out

Sambirejo, lanjut Wahyu, memiliki banyak potensi kesenian tapi sudah lama vakum. Momentum merti desa tersebut,  diharapkan bisa mendorong pelaku seni dan budaya agar kembali menghidupkan potensi yang dimiliki. “Kami awali dengan Parade Jathilan dengan harapan ke depan, bukan hanya Jathilan saja yang muncul tetapi tari-tarian, ketoprak, karawitan juga bisa ditampilkan,” katanya.

Pengelola Taman Tebing Breksi Kholiq Widiyanto menambahkan, puncak acara akan ditutup dengan Wayang Kulit semalam suntuk pada Minggu malam dengan dalang cilik Ki Yusuf Ganendra dari Gunungkidul. Pelaksanaannya akan digelar di Kalurahan Sambirejo.

Menurut Kholiq, terakhir kali perayaan merti desa digelar pada 2019 atau sebelum pandemi Covid-19. Sejak 2020-2022 perayaan dengan melibatkan masyarakat ditiadakan karena kebijakan PPKM pemerintah. “Setiap tahun peringatan merti dusun digelar tapi yang paling besar ya baru tahun ini. Dengan harapan tahun-tahun depan bisa lebih besar lagi. Suatu saat bisa seperti Dieng Festival,” katanya. ***

Share.

About Author

Leave A Reply