INIJOGJA.NET – Bulan Muharram adalah salah satu bulan yang memiliki keutamaan dan keistimewaan yang dipilih Allah untuk umat Islam.
Muharram adalah bulan yang dikatakan oleh Rasulullah SAW sebagai Bulan Allah atau Syahrullah.
Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Islam atau tahun Hijriyah. Bulan yang memilki keistimewaan dan keutamaan yang sangat besar.
Sebelum datangnya agama Islam yang dirisalahkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, bulan ini tidak disebut bulan Al-Muharram, tetapi masyarakat Arab menamakan bulan Shafar Al-Awwal, sedangkan bulan Shafar dinamakan Shafar Ats-Tsani.
Baru setelah Islam datang kemudian, maka bulan ini dinamakan Al-Muharram.
Memasuki bulan Muharram sungguh merupakan kenikmatan tersendiri bagi orang-orang beriman. Karena bulan ini penuh dengan ganjaran pahala dan lahan beramal bagi orang mukmin yang serius dalam mempersiapkan hari esoknya.
Mengawali tahun baru dengan ketaatan beribadah supaya dalam menempuh dan menghadapi masa depan dengan keyakinan yang kuat.
Abu Utsman an-Nahdi mengatakan: “Adalah para salaf mengagungkan tiga waktu dari sepuluh hari yang utama: Sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan sepuluh hari pertama bulan Muharram”.
Adapun ibadah sunnah yang dianjurkan pada bulan Muharram antaral berpuasa, perbanyak amal shalih, dan bertaubat.
Puasa Muharram
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
Puasa yang paling afdhol (utama) setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharram.
Hadits ini secara jelas dan tegas menyatakan bahwa puasa sunnah yang paling afdhol setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram.
Maksud puasa Muharram disini adalah puasa secara mutlak. Memperbanyak puasa sunnah pada bulan ini, utamanya ketika hari ‘Asyura (10 Muharram).
Berpuasa di bulan Muharram tidak berarti pada seluruh hari bulan Muharram, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berpuasa sebulan penuh kecuali pada Ramadhan.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Ini adalah puasa yang paling afdhol bagi orang yang hanya berpuasa pada bulan ini saja, sedangkan bagi yang terbiasa berpuasa terus pada bulan lainnya yang afdhol adalah puasa Daud”.
Perbanyak Amal Shalih
Melakukan dosa pada bulan Muharram pasti akan dibalas dengan ganjaran dosa yang besar, begitu pula perbuatan baik. Bagi yang beramal shalih pada bulan ini ia akan menuai pahala yang besar sebagai kasih sayang dan kemurahan Allah kepada para hambanya.
Ini adalah keutamaan yang besar. Sesungguhnya Allah adalah pemberi nikmat, pemberi keutamaan sesuai kehendaknya dan kepada siapa saja yang dikehendaki. Tidak ada yang dapat menentang hukumnya dan tidak ada yang yang dapat menolak keutamaanNya.
Taubat
Taubat adalah mengakui segala kesalahan dan berjanji tidak akan pernah mengulangi lagi berbuat dosa. Taubat adalah memasrahkan hati kembali kepada Allah dari perkara yang dibenci secara lahir dan batin menuju kepada perkara yang disenangi Allah.
Kewajiban bagi muslim ketika terjerumus dalam dosa dan maksiat untuk segera bertaubat, tidak menunda-nundanya, karena dia tidak tahu kapan kematian akan menjemput.
Al-Muharram adalah waktu yang diharamkan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
{ إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ }
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu” (QS At-Taubah: 36)
Diriwayatkan dari Abu Bakrah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((… السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَان.))
“Setahun terdiri dari dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram, tiga berurutan, yaitu: Dzul-Qa’dah, Dzul-Hijjah dan Al-Muharram, serta Rajab Mudhar yang terletak antara Jumada dan Sya’ban. “
Pada ayat di atas Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
{ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ }
“Janganlah kalian menzalimi diri-diri kalian di dalamnya”, karena berbuat dosa pada bulan-bulan haram ini lebih berbahaya daripada di bulan-bulan lainnya.
Qatadah rahimahullah pernah berkata:
(إنَّ الظُّلْمَ فِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ أَعْظَمُ خَطِيْئَةً وَوِزْراً مِنَ الظُّلْمِ فِيْمَا سِوَاهَا، وَإِنْ كَانَ الظُّلْمُ عَلَى كُلِّ حَالٍ عَظِيْماً، وَلَكِنَّ اللهَ يُعَظِّمُ مِنْ أَمْرِه مَا يَشَاءُ.)
“Sesungguhnya berbuat kezaliman pada bulan-bulan haram lebih besar kesalahan dan dosanya daripada berbuat kezaliman di selain bulan-bulan tersebut. Meskipun berbuat zalim pada setiap keadaan bernilai besar, tetapi Allah membesarkan segala urusannya sesuai apa yang dikehendaki-Nya.”
Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata:
(…فَجَعَلَهُنَّ حُرُماً وَعَظَّمَ حُرُمَاتِهِنَّ وَجَعَلَ الذَّنْبَ فِيْهِنَّ أَعْظَمُ، وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ وَاْلأَجْرُ أَعْظَمُ.)
“…Kemudian Allah menjadikannya bulan-bulan haram, membesarkan hal-hal yang diharamkan di dalamnya dan menjadikan perbuatan dosa di dalamnya lebih besar dan menjadikan amalan soleh dan pahala juga lebih besar.”
Inilah makna bulan Muharram. Semoga kita bisa melakukan ibadah-ibadah sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW. (Chaidir)