INI JOGJA, Yogya — Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) DIY mentasyarufkan (menyalurkan) 500 sembako untuk guru-guru di seluruh kabupaten/kota di DIY.
Pentasyarufan dilakukan di Aula Gedung Pengurus Wilayah Muhammadiyah DIY di Jalan Gedongkuning 152 Yogyakarta. Selain dibagikan sembako, para guru juga mendapat siraman motivasi oleh H D Iriyanto.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Nur Sigit Nugroho SE menjelaskan bahwa pentasyarufan kepada para guru dimaksudkan untuk menguatkan karakter pendidikan.
Baca Juga : Menag Ingatkan Jangan Jadikan Agama sebagai Politik Identitas
Dana yang dikirim dari Pusat untuk DIY sebanyak Rp 100 juta yang dikelola dan diwujudkan menjadi 500 paket sembako. Sebenarnya juga disiapkan dana sebesar itu juga untuk pemberdayaan ekonomi usaha para guru. Akan tetapi karena masalah waktu, belum bisa dilakukan hari itu.
Sekretaris Badan Pengurus Lazismu DIY, Jefree Fahana ST MKom mengatakan bahwa prioritas pentasyarufan dana di DIY diprioritaskan untuk pendidikan. Guru adalah pelaku pendidikan yang utama dan strategis.
“Oleh karena itu bapak ibu guru kami jadikan penerima manfaat dari dana yang kami kelola,” katanya.
Baca Juga : Erman Suparno : IPHI Harus Dipertahankan dan Memberikan Manfaat
Sedangkan Ketua PWM DIY Ihwan Ahada MAg memberi apresiasi yang tinggi atas kegiatan ini. Ini menunjukkan kalau MuhaMmadiyah dalam perjuangan dakwah lewat pendidikan para guru berada di garda terdepan. Dan Lazismu juga berada pada garda terdepan dalam mengembangkan lembaga dan program programnya.
“Kegiatan membayar zakat, infaq dan shodaqoh adalah kegiatan individual atau kegiatan pribadi n tetapi ketika sudah terkumpul di Muhammadiyah menjadi kegiatan jamai, yang insya Allah pahalanya menjadi berlipat ganda,” katanya.
Pada zaman sekarang, bersinar ma’ruf atau beramal kebaikan harus selektif, komparatif dan kompetitif. Dalam bahasa Al Qur’an disebut fastabiqul khairat. (Chaidir)