INIJOGJA.NET — Nasib BP (18) warga Badran, Bumijo Jogjakarta, sedang apes. Ia terlanjur dihajar warga hingga babak beluar karena dikira pelaku klitih, tapi ternyata BP seorang pengamen.
Kisahnya, warga Kampung Badran, Bumijo, Kota Yogyakarta, Kamis (7/4/2022) malam mengamankan seorang yang diduga pelaku kejahatan jalanan atau klitih.
Saat diamankan, emosi warga memuncak karena pelaku kedapatan membawa senjata tajam jenis sabit itu.
Namun usut punya usut remaja yang sempat diamankan dan dihajar warga itu ternyata seorang pengamen.
Kasi Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja meminta masyarakat bisa menahan diri dan tidak melakukan main hakim sendiri saat mengamankan seseorang.
“Kami minta semuanya agar tidak main hakim sendiri dalam mengamankan seseorang,” kata Timbul, Jumat (8/4/2022), seperti dikutip Nyatanya.com.
Dijelaskan, pada Kamis (7/4/2022) sekira pukul 23.00 WIB ada warga melihat seseorang berjalan kaki menuju ke selatan di Jalan Tentara Rakyat Mataram Bumijo dengan membawa senjata tajam jenis sabit atau arit.
Namun warga itu tetap melanjutkan perjalanan untuk pulang ke rumahnya. Sampai dirumah, ia mendengar suara gaduh lantaran ada teriakan. Ia pun keluar rumah dan mengeceknya.
“Saat itu ia melihat ada seorang remaja yang sedang dikeroyok oleh warga Badran. Ternyata orang yang dihajar itu adalah yang ia lihat di simpang A Takrib Jalan Tentara Rakyat Mataram itu,” ungkapnya.
Dari keterangan pelaku, lanjut Timbul, itu sekira pukul 21:00 WIB mengamen di tugu Pal Putih beserta 5 rekan pengamen lainnya Rizal, Donal, Ganang, Sapto dan Yuli.
“Kemudian kelimanya pergi ke suatu tempat untuk minum miras jenis ciu,” ujarnya.
Kemudian salah satu pengamen menceritakan jika ia sedang punya masalah dengan warga Cokrodiningratan.
“Sesaat kemudian pelaku dan salah satu pengamen naik motor dan hendak menyelesaikan masalah itu. Mereka pun berputar-putar diseputaran Badran,” kata Timbul menyebut sebelum berangkat pelaku sempat mengambil sajam jenis sabit dari kursi dibawah warung.
Sampai disimpang tiga A Takrib pelaku turun dari boncengan motor rekannya karena ingin pulang. Saat pulang pelaku masih menenteng sabit itu.
“Warga yang tahu pelaku menenteng sajam pun berteriak dan dikira merupakan pelaku klitih. Akhirnya, pelaku dikeroyok oleh warga,” kata dia.
Karena pelaku mengalami luka, ia lantas dibawa ke RS Ludiro Husodo Tegalrejo untuk menjalani perawatan. (*)