INIJOGJA.NET – Sebanyak 12 sekolah dasar (SD) mengikuti verifikasi Sekolah Adiwiyata 2022 tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Penilaian terhadap SD-SD peserta pemilihan Sekolah Adiwiyata dimulai dari SDN Krebet, Kalurahan Sendang Sari Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul pada Jumat 8 Juli 2022.
Adapun penilaian dilakukan oleh Tim Verifikasi Sekolah Adiwiyata tingkat DIY dipimpin Mita Wijayanti DP SP, dengan anggota
Dra Vipti Ratna NM Ed, Cahyadi Imran ST MT, Drs Chaidir, Azmi Muhammad SB ST, dan Selvia Nadiya F ST.
Tim Verifikasi melakukan pengecekan lapangan baik bidang administrasi maupun fisik lingkungan sekolah.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, Rudy Suharta mengatakan bahwa seluruh sekolaj di Bantul nantinya akan melaksanakan program “Bantul Bersama” atau “Bantul Bersih Sampah 2025”.
“Program ini sangat sejalan dengan semangat Adiwiyata,” ujar Rudy.
Ia mengatakan, program Bantul Bersih Sampah 2025 dimaksudkan agar masalah sampah selesai di tempat. Karenanya sampah-sampah yang ada harus dipilah dan dimanfaatkan di tempat. Untuk sampah organik bisa diselesaikan dengan pemanfaatan magot yang bisa menghabiskan sampahnya
Karena itu, lanjut Rudi, di sekolah-sekolah nanti akan dimasukan materi lingkungan hidup baik di silabus, kurikulum, maupun KTSP.
Sementara itu, anggota Tim Verifikasi Sekolah Adiwiyata Dra Vipti Ratna NM Ed menilai bahwa SDN Krebet secara administratif sudah menunjukkan bukti yang baik, meski perlu beberapa perbaikan dan penyempurnaan.
Pada verifikasi lapangan di SDN Tegal Rejo 2 Kota Yogyakarta, tim mendapat penjelasan tentang profile sekolah. Dalam inovasi, SDN Tegal Rejo 2 mengunggulkan budi daya jamur tiram dan pengolahan hasil panen jamur. Budidaya jamur juga dimanfaatkan untuk proses pembelajaran siswa. (Chaidir)